Scan to BIM: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya
Dalam era revolusi teknologi, industri konstruksi dan arsitektur di Indonesia semakin terpacu untuk memanfaatkan inovasi terkini guna meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam setiap langkahnya. Salah satu terobosan paling menonjol dalam hal ini adalah teknologi Scan to BIM, yang menawarkan pendekatan canggih dalam mereplikasi struktur fisik ke dalam model digital 3D yang terperinci. Scan to BIM, merupakan singkatan dari “Scan to Building Information Modeling,” bukan hanya sebuah proses pemindaian 3D, tetapi juga merupakan integrasi data yang presisi tinggi ke dalam lingkungan kerja berbasis Building Information Modeling (BIM). Dalam artikel ini, kita akan memperlajari lebih lanjut mengenai apa itu Scan to BIM, bagaimana cara kerjanya, pembuatan dan penggunaan model, manfaat penggunaannya, serta software yang mendukung implementasi teknologi ini dalam industri.
Apa itu Scan to BIM?
Dalam dunia arsitektur dan konstruksi modern, teknologi terus berkembang untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi proses. Salah satu inovasi terkini yang telah meraih perhatian adalah Scan to BIM. Tetapi, apa sebenarnya Scan to BIM?
Scan to BIM adalah alur kerja atau proses yang menerjemahkan model digital yang dipindai dengan laser dan point-cloud ke dalam platform Building Information Modeling (BIM) yang menginterpretasikan data dan mengintegrasikannya ke dalam situs 3D atau model bangunan untuk tim pengembangan, desain, dan konstruksi. Model yang dirakit dengan cepat ini menawarkan akurasi visual dan kesadaran spasial yang terperinci. Mengotomatiskan sebagian besar dokumentasi bangunan dan proses pengambilan gambar realita berguna untuk mendokumentasikan lokasi pada proyek konstruksi baru dan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang infrastruktur yang ada pada proyek renovasi atau penggunaan ulang yang adaptif.
Baca juga: Pelatihan Pemodelan 3D dari Point Cloud
Cara kerja
Proses Scan to BIM dimulai dengan menggunakan perangkat pemindai laser 3D yang dipasang pada drone, tripod atau dipasang langsung ke badan seseorang untuk mendapatkan citra dan dimensi yang sangat rinci dari bangunan atau lingkungan. Laser Scanner merekan titik-titik dalam ruang yang sesuai dengan geometri situs-termasuk dinding, pintu, bidang tanah, lubang, dan banyak lagi-melacak posisi setiap titik di sepanjang sumbu x, y, dan z. Data yang terkumpul ini kemudian diolah melalui perangkat lunak khusus yang merancang model 3D yang mencakup setiap detail dan geometri struktural.
Point-cloud yang dihasilkan berisi data dalam jumlah yang sangat besar. Beberapa pemindai dapat mengumpulkan 2 juta titik unik setiap detiknya dan 600 juta titik selama pemindaian lima menit. Laser scanner memastikan lokasi titik-titik ini dengan mengirimkan sinar dan mengukur jarak yang diperlukan untuk memantul dan kembali. Lidar (Light Detection and Ranging) adalah metode pemindaian utama, meskipun beberapa pemindai menggunakan algoritme SLAM (Simultaneous Localization and Mapping) yang dapat menentukan lokasi pemindai ketika peta point-cloud sedang disusun.
Pembuatan dan Penggunaan Model
Setelah data pemindaian dikumpulkan dan diolah, model 3D yang presisi tinggi dibuat. Model ini mencakup informasi terinci tentang struktur, dimensi, tekstur, dan elemen arsitektural lainnya. Model ini kemudian dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti desain, perencanaan konstruksi, dan pemeliharaan.
Model Scan to BIM juga memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik antara para pekerja profesional konstruksi, arsitek, dan insinyur. Mereka dapat bekerja pada platform yang sama, menggunakan data yang sama, dan meminimalkan risiko kesalahan karena ketersediaan informasi yang akurat.
Manfaat penggunaan Scan to BIM
- Akurasi Tinggi: Scan to BIM memberikan akurasi tinggi dalam mereplikasi struktur fisik ke dalam model 3D, memastikan ketelitian yang diperlukan untuk perencanaan dan konstruksi.
- Efisiensi Proses: Proses pemindaian dan pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat, mempercepat tahap perencanaan dan konstruksi.
- Pemeliharaan yang Lebih Baik: Dengan model 3D yang akurat, pemeliharaan dan perbaikan dapat dijalankan dengan lebih efektif dan efisien.
- Kolaborasi yang Meningkat: Platform Scan to BIM memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara berbagai disiplin profesional, mengurangi risiko kesalahan dan ketidaksesuaian.
Software
Dengan berkembangnya teknologi Scan to BIM, industri konstruksi dan arsitektur di Indonesia memiliki peluang besar untuk mengubah cara mereka bekerja. Dengan akurasi tinggi dan efisiensi proses yang ditingkatkan, Scan to BIM tidak hanya menjadi solusi terdepan untuk mereplikasi struktur fisik ke dalam model 3D, tetapi juga menjadi katalisator untuk kolaborasi yang lebih baik di antara para profesional. Manfaat yang dihasilkan, mulai dari pemeliharaan yang lebih efektif hingga perencanaan yang lebih akurat, membuka jalan menuju masa depan konstruksi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Dengan menggunakan software BIM terbaik, seperti Autodesk Revit dan Recap Pro, kita dapat merangkul potensi penuh teknologi ini dan menghadirkan proyek-proyek bangunan yang mengesankan di seluruh negeri. Scan to BIM bukan hanya sekadar tren, melainkan suatu evolusi yang memandu industri menuju era konstruksi yang lebih pintar dan terkoneksi.